KORUPSI AJANG KONPENSASI
Korupsi adalah perbuatan melawan hukum yang dengan sengaja dilakukan oleh sesorang atau lebih dengan memanfaatkan tugas dan jabatannya untuk kepentingan diri sendiri ataupun orang lain yang dapat merugikan keuangan Negara. Kesadaran warga Negara terhadap perbuatan dan tindakan yang melanggar hukum masih sangat kurang baik ditingkat rakyat maupun di tingkat para pejabat teras. Jumlah nominal uang, asset-aset pribadi yang bergelimang tidak merasa cukup bagi sebagian orang termasuk diantaranya para pejabat-pejabat tinggi Negara bahkan para anggota DPR banyak terlibat kasus korupsi. Hal ini seolah menjadi ajang cari dana konpensasi buat tambahan kebutuhan atau keinginan anak istri atau dirinya sendiri? Yang tidak ada puas-puasnya menumpuk-numpuk harta dari cara yang dibenarkan oleh siap saja oleh masyarakat, oleh hukum, dan oleh agama.
Tindakan asusila ini seharusnya diberikan sanksi yang lebih berat agar dapat memberikan rasa jera terhadap orang lain supaya tidak melakukan korupsi. Ketamakan, kekikiran, kerakusan adalah penyakit hati seseorang yang tumbuh terpelihara bersemayam di dalam dada yang tak akan berhenti selamanya selama manusia belum menyadari bahwa hidup bukan hitungan uang, hidup bukan cari kedudukan atau jabatan, hidup bukan cari penghargaan atau penghormatan, hidup bukan mencari kenikmatan atau kebanggaan tapi hidup sederhana saja nikmati dan syukuri yang ada bukan memaksakan mencari-cari yang belum ada. Itulah kelemahan manusia. Merasa kurang dan kurang saja. Hingga urusan perbekalan tuk dunia lain (akherat) terlupakan.
Contoh kecil sekelumit kisah seorang jasa saluran mampet ketika ia mejumpai para pengguna jasa saluran mampet perusahaannya tempat ia bernaung diri menghidupi anak isteri tak kenal lelah tak kenal hujan tak kenal panas ia tetap berjuang mencari uang beberapa lembar buat mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Ia berceriita beragam aneka watak manusia (pemilik rumah yang ia kerjakan saluran mampet miliknya), ia berbagi cerita dengan penulis bahwa malah lebih banyak orang-orang kaya termasuk para pejabat Negara yang seolah memandang mereka sebelah mata. Tidak ada penerimaan yang mengenakan apalagi sanjungan bahkan pemberian tip atas bukti terima kasih diluar tariff harga perusahaan pun rata-rata dikatakan tidak ada. Ia mungkin berdalih itu semua sudah sudah menjadi komitmen di awal negosiasi harga. Betul sekali memang kata pekerja jasa saluran pipa manpet ini. Ia tidak akan merasa kecewa walau tidak ia dapatkan uang tipnya namun tidak ada salahnya ia terima dengan penghormatan sebagaimana layaknya saja. Itulah sekelumit kisah pekerja saluran mampet menyampaikan unek-uneknya kepada kami.
Semoga saja negeri yang subur ini dipenuhi dengan orang-orang yang melek hukum, melek social, melek spiritual sehingga tercipta negeri yang sumur makmur gemah ripah loh jenawi toto tentrem kerto raharjo. Ba’datun toyyibatun warobbur ghofuur. Sekian….
JASA PENANGGULANGAN SALURAN MAMPET
(RENO ROOTER : 021-8603213- 08119765555)